Senin, 30 Mei 2016

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Mei 2016


Saat masih berusia muda, kami pernah meragukan pada hasil terjemahan sutra, mengapa bisa timbul keraguan? Oleh karena saat masih duduk di bangku sekolah, ketika mempelajari pelajaran Bahasa Mandarin Klasik, guru menyuruh kami menerjemahkannya ke dalam Bahasa Mandarin Modern, kami sekelas ada lima orang dan akhirnya hasil terjemahan kami berbeda-beda.  

Maka itu ketika mengikuti Upasaka Li Bing-nan belajar Ajaran Buddha, saya jadi terpikir akan hasil terjemahan sutra Buddha, apakah hasil terjemahan tersebut akurat tidak?

Kemudian saya membawa keraguanku pergi bertanya pada Guru Li, Guru Li memberitahu padaku, pada jaman dulu, setiap penerjemah yang bisa memasuki ruang tempat penerjemahan sutra, maka orang ini bukanlah orang awam, melainkan praktisi yang telah mencapai tingkatan kesucian.

Mereka yang terlibat dalam pekerjaan menerjemah sutra, paling tidak sudah mencapai tingkatan kesucian Anagami ke atas, jadi para Arahat dan Bodhisattva yang datang langsung untuk mengerjakan penerjemahan sutra, dan bagian pengeditan atau yang melakukan pekerjaan paling akhir adalah Bodhisattva Dharmakaya.

Jadi semuanya adalah Mereka yang telah menemukan kembali jiwa sejatiNya, mencapai pencerahan tertinggi, jadi harus diperiksa terlebih dulu oleh Mereka, barulah boleh diedarkan.

Jadi takkan seperti orang jaman modern, menerjemahan sutra sesuka hati, mereka ini hanyalah orang awam, kesalahan terjemahannya pasti ada, mustahil kalau tidak ada.

Tetapi apabila diterjemahkan oleh tingkatan kesucian Anagami ke atas, maka takkan terjadi kesalahan, apalagi pada tahapan terakhir harus melalui proses pengeditan atau pemeriksaan, dan ini dilakukan oleh Bodhisattva Dharmakaya, para praktisi senior seperti Tripitaka Master Kumarajiva, Tripitaka Master Hsuan-tsang, Mereka ini merupakan pemeriksa, jadi bagaimana mungkin ada kesalahan? Mereka harus bertanggungjawab.

Apabila saat menerjemahkan sutra, ada satu kata saja yang salah diterjemahkan, maknanya jadi tidak betul lagi, maka harus memikul akibatnya, dosa ini amatlah berat.

Jadi kita haruslah memahaminya dengan jelas, barulah terhadap ajaran sutra bisa membangkitkan keyakinan hati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 Mei 2016
  

經典的翻譯,我們年輕時候有懷疑。為什麼懷疑?我們在學校念書,念古文,老師叫我們把古文翻成白話文,我們四、五十個同學,每個人都翻一篇,沒有兩個人相同的。所以我們就聯想到佛經當年翻譯,這些翻譯的人會不會翻錯?我把這樁事情向李老師請教,李老師告訴我,凡是進入譯場裡面的人,都是修行證果的人。參加翻譯的,三果以上,比阿羅漢低一級,三果阿那含,最低是阿那含,三果聖人。羅漢、菩薩他們來動手翻譯,最後決定的,決定取捨,或者幫你修訂,最後定稿的人都是法身菩薩。那就是統統都是明心見性、大徹大悟,要經過他們看過才能流通,他們沒有看過不可以流通,這是取信於後人。不像現在,現在拿去翻譯,都是凡夫,凡夫翻錯了當然有,不可能沒有。三果以上就不可能有,還要經過最後通關的,法身菩薩把關,祖師大德,像鳩摩羅什、玄奘大師,這些都是把關的人,怎麼會有錯誤?他們要負責任。經裡頭翻錯一個字,意思不對了,要背因果的,那個罪很重。所以像這些我們都應當要知道,我們對於經典才能產生信心。

文摘恭錄 二零一四淨土大經科註  (第三三八集)  2016/5/23