Minggu, 24 Juli 2016

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2016



Jangan memikirkan makna kalimat sutra, mestilah diketahui bahwa Buddha Sakyamuni membabarkan sutra, di dalam hatiNya adalah sedemikian bersih dan suci, sebutir niat pikiran pun takkan timbul, namun mengalir keluar dari Jiwa KeBuddhaan, jadi bukan hasil pemikiran.

Bila jatuh ke dalam pola pikir, maka akan berubah jadi alaya-vijnana, pikiran khayal, yang mengalir dari pikiran semu bukanlah kebijaksanaan sejati; terkecuali yang mengalir keluar dari hati sejati, barulah merupakan kebijaksanaan sejati.    

Maka itu orang tempo dulu melatih samadhi, dan inilah alasan mengapa orang jaman modern tak sebanding dan orang tempo dulu. Insan jaman dulu, hatinya suci dan setara; sedangkan orang jaman modern, hatinya tidak suci, di dalamnya bercampur dengan ketamakan, kebencian, kebodohan, keangkuhan dan kecurigaan, hati yang sedemikian rupa, yang dialirkan keluar adalah kekotoran batin dan tabiat, jadi bukan kebijaksanaan sejati.

Maka itu harus diketahui bahwa para Buddha dan Bodhisattva, guru sesepuh dan praktisi senior, ajaran yang Mereka wariskan, adalah mengalir keluar dari jiwa sejati, yang mengalir keluar dari jiwa sejati adalah kebijaksanaan sejati, didalamnya takkan ada kekotoran batin, bentuk-bentuk pikiran, kebenaran ini haruslah kita pahami dan taati.

Kalau kita berharap bisa mencari kekurangan dari buah pena orang jaman dulu, lalu menobatkan diri sendiri lebih hebat dari orang jaman dulu, maka mustahil bisa sebanding, dalam segi apa yang tidak sebanding?

Ditinjau dari sila, samadhi dan prajna, tidak seimbang, untuk landasan saja sudah memiliki perbedaan yang jauh, maka itu haruslah tahu untuk menghormati orang tempo dulu.

Orang modern sekarang suka mengkritik orang lain, bahkan Buddha pun berani dikritik, apalagi Bodhisattva. Terlebih-lebih diri kami yang berada dalam fenomena ini, apakah tidak merasakan dampaknya?

Ada orang yang berani mengkritik bahwa “Avatamsaka Sutra” adalah palsu, “Surangama Sutra” adalah palsu, setelah mendengarnya, kesimpulan apa yang saya buat?

Insan mulia di dunia ini takkan sudi mengucapkan kata bohong, juga takkan sudi mengkritik orang lain, sebaliknya orang yang suka mengkritik itu, hatinya arogan dan congkak, mengira semua orang tidak sebanding dengan dirinya.

Kami membaca sebuah kalimat dari buku karya orang tempo dulu, yakni “Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang mendalam, dengan sendirinya hatinya akan tenang”, kalau benar-benar memiliki pengetahuan dan etika moral, maka hatinya akan tenang, takkan ada riak.   

Buddha Sakyamuni telah mencapai kesempurnaan, apakah Beliau masih mengkritik orang lain? Ada, lantas bagaimana cara Beliau mengkritik? Sang Buddha berkata, semua makhluk sesungguhnya adalah Buddha, lihatlah, bukankah Beliau mengkritik dengan bagus sekali.  

Hanya Buddha yang akan memberi kritikan sedemikian, semua makhluk sesungguhnya adalah Buddha. Apakah kritikan ini salah? Kenyataannya tidak salah, setiap makhluk memiliki Jiwa KeBuddhaan, maka itu para makhluk dan Buddha adalah setara.

Maka itu mengkritik orang lain itu tidaklah mudah, hanya insan mulia yang bisa mengenali insan mulia, demikian pula hanya Buddha dan Bodhisattva yang bisa mengenali Buddha dan Bodhisattva.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2016

不要想經裡頭的意思,一定要知道,佛說經,心地裡頭乾乾淨淨,一念不生,這樣流出來的,不是他怎麼想想出來的。落在想裡面,思想裡面,就變成阿賴耶識,妄心,妄心流出來的不是真智慧;一定要真心流出來的,是真智慧。所以古人修定,這就是說,為什麼現在人沒有辦法跟古人比,古人心清淨、平等;現在的人心不清淨,裡面夾雜著貪瞋痴慢疑,夾雜著是非人我,這樣的心,所流出來的是煩惱、是習氣,不是真智慧。所以要知道,諸佛菩薩、祖師大德他們留下來這些著作,都是自性流出來的,自性流出來的是智慧,這裡頭沒有煩惱、沒有雜念,這個道理我們一定要懂,要遵守。

古人所講的我們望塵莫及,一定要知道比不上,什麼比不上?戒定慧比不上,在根機上就有很大的差別,所以一定要懂得尊重古人。現在人喜歡批評人,連佛都批評,菩薩以下更不必說了。我們在這種現象裡面,受不受影響?有人批評《華嚴經》是假的,《楞嚴經》是假的,我聽了做何感想?世間一個善人君子都不願意說假話,都不願意批評人,這種批評人的人,心態狂妄自大,以為一切人都不如他。我們從古聖先賢典籍裡面看,古人有一句諺語說,「學問深時意自平」,真有學問,真有道德,他的心是平的,不起波浪。佛到究竟圓滿了,佛批不批評人?批評人,有,佛怎麼批評?一切眾生本來是佛,你看他批評得多好。只有佛才會有這種批評,清淨平等覺裡面看到的,一切眾生本來是佛。什麼樣的人批評?佛也是眾生,他說的有沒有錯?實際上說得不錯,眾生跟佛是平等的,佛就是眾生,眾生就是佛,我們這樣理解就沒錯。也肯定他,你也不錯,跟佛沒有兩樣,這一笑了之。所以,批評人不簡單,唯有英雄才認識英雄,唯有佛菩薩才認識佛菩薩。

文摘恭錄 二零一四淨土大經科註  (第三五五集)  2016/7/17